Pidato Adalah

Pengertian Pidato, Tujuan, Metode, Ciri, Susunan, dan Persiapannya

Diposting pada

Pidato Adalah

Pidato merupakan salah satu bentuk komunikasi manusia dengan menggunakan bahasa. Setiap bahasa menggunakan kombinasi fonetik dari kumpulan bunyi vokal dan konsonan yang diartikulasikan dan diartikan secara sempurna yang membentuk bunyi kata-kata. Ketika berbicara, orang bertindak mengucapkan perkataan secara sengaja,  misalnya memberi tahu, menyatakan, meminta, membujuk, mengarahkan, dan dapat menggunakan pengucapan, intonasi, derajat kekerasan, tempo, dan aspek-aspek non-representasional atau paralinguistik lainnya dari vokalisasi untuk menyampaikan makna.

Dalam berpidatopun, seseorang secara tidak sengaja mengkomunikasikan banyak aspek dari kedudukan sosialnya, seperti jenis kelamin, usia, tempat asal (melalui aksen), keadaan fisik (kewaspadaan, kekuatan atau kelemahan, kesehatan atau penyakit), keadaan psikis (emosi atau suasana hati), keadaan fisik-psikis (kesadaran normal), pendidikan atau pengalaman, dan sebagainya. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang pidato, artikel ini akan mengulas tentang pengertian pidato, tujuan, metode, ciri, susunan, dan persiapannya.

Pidato 

Pidato merupakan suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada banyak orang. Pidato yang baik akan memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan seseorang untuk berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik.

Ketika berpidato, seseorang harus memperhatikan penampilan, gaya bahasa, dan ekspresinya, serta harus percaya diri dalam menyampaikan isi dari pidato tersebut, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.

Contoh pidato misalnya pidato tentang kenegaraan, pidato untuk menyambut hari besar, pidato untuk membangkitkan semangat, pidato untuk menyambut suatu acara atau event, dan lain sebagainya.

Pengertian Pidato

Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Biasanya pidato dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan. Misalnya pidato dari seorang pemimpin terhadap banyak anak buahnya atau khalayak ramai, yang bertujuan untuk:

  1. Memudahkan komunikasi antara atasan dan bawahan.
  2. Memudahkan komunikasi antar sesama anggota organisasi.
  3. Membuat suatu keadaan yang kondusif, di mana hanya perlu 1 orang saja yang melakukan orasi/pidato tersebut.

Pengertian Pidato menurut Para Ahli

Adapun pengertian pidato menurut para ahli, antara lain:

  1. Emha Abdurrahman

Pidato ialah penyampaian uraian atau pendapat yang dilakukan secara lisan mengenai sesuatu hal (masalah) dengan mengutarakan uraian permasalahan dengan kalimat yang sejelas jelasnya di hadapan massa atau orang yang banyak pada suatu waktu tertentu.

  1. Arsjad

Pidato ialah kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan serta menanamkan berbagai gagasan entah itu pikiran, informasi atau gagasan dari pembicara kepada orang banyak dan bertujuan supaya pendengar yakin terhadap gagasan yang telah disampaikan.

  1. Syam

Pidato ialah teknik berbicara dengan pemakaian kata-kata atau bahasa secara efektif, yaitu menampilkan keterampilan atau kemahiran dalam melakukann pememilihan kata yang dapat memberikan pengaruhi terhadap pendengar.

Tujuan Pidato

Secara garis besar tujuan pidato dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari sebuah pidato adalah untuk menginformasikan, membujuk atau menghibur audiens. Sedangkan tujuan khusus dari sebuah pidato adalah menyampaikan gagasan atau pernyataan yang menjadi arah  pembicaraan kita di luar tujuan umum.

Tujuan khusus akan menjawab salah satu pertanyaan berikut, tergantung pada tujuan umum kita:

  1. Apa yang akan kita sampaikan kepada audiens?
  2. Apa yang kita coba untuk yakinkan pada audiens?
  3. Bagaimana cara kita menghibur audiens? Apa fokus pidato kita?.

Berdasarkan macamnya, tujuan pidato dapat dibedakan menjadi:

  1. Informatif/instruktif

Pidato informatif mempunyai tujuan untuk menyampaikan informasi / keterangan kepada pendengar. Topik yang tepat misalnya “cara bertanam secara hidroponik”.

  1. Persuasif

Pidato persuasif mempunyai tujuan untuk mengajak / membujuk kepada pendengar. Contoh pidato persuasif yaitu pidato kampanye dan pidato keagamaan. Topik yang tepat untuk tujuan ini misalnya “Toleransi beragama kunci persatuan nasional”, “Menabung untuk masa depan”.

  1. Argumentatif

Pidato argumentatif mempunyai tujuan untuk meyakinkan pendengar. Topik yang tepat untuk tujuan ini misalnya “Pentingnya perkembangan pariwisata”, “Pupuk buatan meningkatkan pendapatan petani”.

  1. Deskriptif

Pidato deskriptif mempunyai tujuan untuk melukiskan/menggambarkan suatu keadaan. Tema yang tepat misalnya “Suasana peringatan sumpah pemuda”.

  1. Rekreatif

Pidato rekreatif mempunyai tujuan untuk menggembirakan/menghibur pendengar. Pidato ini biasanya terdapat dalam jamuan-jamuan, pesta-pesta, perayaan-perayaan.

Metode Pidato

Untuk pembicara yang berpengalaman, proses menulis dan menyampaikan pidato adalah hal yang tak sulit, tapi untuk yang lain, harus menentukan metode yang akan digunakan Ada empat jenis metode yang dapat digunakan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

  1. Naskah

Penggunakan naskah untuk menyampaikan pidato melibatkan penulisan naskah yang digunakan untuk referensi selama pidato dan untuk catatan resmi. Dalam penyampaian  naskah harus menghindari membaca naskah kata demi kata, jika tidak, pembicara berisiko akan terdengar kaku, sehingga perlu didukung dengan adanya kontak mata dan ekspresi wajah untuk menyampaikan pesan kepada pendengar. Metode ini sanagt tepat jika digunakan oleh pembicara yang tidak pandai berpidato di podium tanpa teks.

  1. Menghafal (Memoriter)

Metode menghafal melibatkan penghafalan kata-kata yang akan disampaikan dalam pidato. Metode ini juga dapat menyebabkan pembicara terdengar kaku seperti metode naskah, sehingga pembicara perlu mengingat kata kunci atau gagasan-gagasan utama yang akan disampaikan saat pidato, ditambah pula dengan infleksi suara, kontak mata, dan ekspresi wajah pada pembicara.

  1. Spontan/Mendadak (Improptu)

Metode ini merupakan metode yang dilakukan secara spontan atau tanpa persiapan terlebih dahulu. Pembicara pidato langsung maju ke depan untuk menyampaikan pidatonya tanpa mempersiapkan teks atau berlatih dahulu sebelumnya. Pada metode ini pembicara dapat berimprovisasi terkait tema dan cara penyampaiannya.

Akan tetapi, jika pembicara tidak pandai menyusun kata-kata atau tidak tahu materi apa yang akan disampaikan ada kemungkinan dia gagal dalam pidato. Sehingga, jika hendak menggunakan metode ini, kemampuan untuk menyusun kata-kata secara spontan dan kejelian dalam mengambil tema secara cepat harus dimiliki penyampai pidato.

  1. Ekstemporen

Metode ini dilakukan dengan hanya mempersiapkan poin-poin penting dari tema yang akan disampaikan, sehingga pembicara tidak perlu membuat teks pidato secara utuh. Apabila ingin sukses menggunakan metode ini, pembicara harus pandai melakukan pengembangan pada tiap-tiap poin yang telah disiapkan sebelumnya. Jika tidak, maka pembicara akan terkesan seperti orang yang kikuk dan kurang persiapan dalam berpidato.

 Ciri Pidato

Pidato memiliki beberapa ciri, antara lain:

  1. Mempunyai tujuan yang jelas
  2. Isi pidato mengandung kebenaran
  3. Cara penyampaiannya disesuaikan dengan para pendengar
  4. Menciptakan suasana efektif dengan pendengar
  5. Penyampaiannya jelas dan juga menarik
  6. Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas

Sebagai penjelas makna artikulasi yaitu cara melafalkan bunyi bahasa, intonasi yaitu naik turunnya lagu kalimat, dan volume ialah kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat.

Susunan Pidato

Susunan pidato terdiri atas:

  1. Salam pembuka

Salam pembuka dalam berpidato berisi sapaan kepada pendengar dalam acara tersebut. Sapaan dimulai dari yang memiliki kedudukan paling tinggi hingga yang paling rendah secara berurutan dan salam pembuka.

  1. Pendahuluan

Pendahuluan ini berisi ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menggambarkan sedikit topik pidato yang akan disampaikan (jika ada).

  1. Isi Pokok

Isi pokok berisi inti dari pidato tersebut. Penyampaian isi harus dilakukan dengan sistematis mencakup maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dan lain-lain.

  1. Simpulan

Simpulan pidato dapat berisi kesimpulan dari inti pidato yang disampaikan tersebut.

  1. Harapan-harapan

Hal ini berkaitan dengan dampak positif yang diharapkan terjadi pada pendengar pidato setelah mendengarkan pidato tersebut.

  1. Penutup

Penutup berisi ucapan terima kasih, permintaan maaf, dan salam penutup.

Persiapan Pidato

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum memberikan pidato di depan umum. Persiapan tersebut diantaranya yaitu:

  1. Persiapan mental dan penyesuaian kondisi saat kita berpidato nanti

Pembicara harus memperhatikan kondisi mental untuk berbicara di depan banyak orang saat berpidato, bagaimana tingkat kepercayaan dirinya, dan perlu juga menjaga kondisi kesehatan tubuh agar saat berpidato dalam kondisi tubuh yang benar-benar baik.

  1. Menentukan Tujuan Pidato

Pembicara harus menentukan tujuan berpidato secara umum, untuk apa pidato tersebut dilakukan, apakah untuk membina, menghibur atau membujuk. Selain itu, perlu juga merumuskan dengan jelas tujuan khususnya, yaitu tanggapan apa yang diharapkan setelah pidato itu selesai.

  1. Memilih dan menyampaikan pokok utama dalam berpidato

Seringkali pokok persoalan sudah ditentukan oleh panitia sebelumnya, tapi terkadang pembicara juga diberikan kebebasan untuk memilih pokok utama dalam berpidato. Namun, meskipun pokok persoalan sudah ditentukan atau belum, kita harus menyempitkan pokok persoalan tersebut, untuk disesuikan dengan kesanggupan atau kemampuan kita, minat dan waktu yang disediakan untuk berpidato.

  1. Menganalisis pendengar dan suasana dalam melakukan pidato

Pembicara harus berupaya untuk mengetahui siapa yang akan menjadi pendengar atau penyimaknya, seberapa banyak jumlah mereka, mereka umumnya tergolong terpelajar atau tidak, bagaimana suasana saat pidato nanti, apakah pendengar dalam kondisi duduk atau berdiri, waktu berpidato pagi atau siang, tempatnya di dalam ruangan atau di di luar ruangan, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan agar pidato kita bisa berhasil.

  1. Mengumpulkan bahan yang sesuai dengan pokok persoalan dalam berpidato

Kita bisa mengumpulkan bahan yang sesuai dengan pokok persoalan yang akan disampaikan melalui beberapa cara, misalnya yaitu:

  1. Dengan membaca buku, majalah, koran dan sumber pengetahuan lainnya yang sesuai dengan pokok persoalan yang akan di sampaikan dalam pidato.
  2. Bertanya kepada orang yang sudah bepengalaman dalam berpidato.
  3. Mengingat kembali pengamalaman pribadi yang relevan.

 

  1. Membuat kerangka yang unik persiapan pidato

Dari bahan-bahan yang telah dikumpulkan tersebut disusun pokok-pokok yang akan dibicarakan   menurut urutan yang baik, selanjutnya di bawah pokok-pokok utama tadi diadakan perincian lebih jauh, dengan itu pengertian bahwa bagian-bagian yang terperinci itu harus memperjelas pokok-pokok utama tadi.

  1. Menguraikan secara mendetail isi pidato

Setelah selesai menyusun, maka pembicara menentukan metode penyampaian yang akan digunakan, yaitu berbicara bebas dengan  sekali-kali melihat kerangka (metode ekstemporan), atau menggarap pidato secara lengkap kata demi kata, kemudian dibacakan atau dihafalkan (metode naskah atau metode menghafal), sehingga cara menguraikan kerangka pidato itu tergantung pada metode apa yang dipilih.

  1. Berlatih dengan suara tegar dalam artian untuk menghilangkan gugup dalam berpidato

Setelah semua persiapan telah selesai dilakukan, pembicara sudah bisa memulai latihan berpidato dengan suara keras seperti yang akan dilakukan dalam pidato yang sesungguhnya.

Nah, itulah tadi teman-temen sekalian penjelasan dari ArenaLomba tentang pengertian pidato menurut para ahli, tujuan, metode, ciri, susunan, dan persiapannya. Semoga bahasan artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagu segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *