Rumusan Masalah Adalah

Pengertian Rumusan Masalah, Jenis, dan Cara Menulisnya

Diposting pada

Rumusan Masalah Adalah

Masalah dalam penelitian adalah pertanyaan yang ingin dijawab atau masalah yang ingin diselesaikan oleh peneliti. Identifikasi dan perumusan pernyataan masalah penelitian adalah langkah pertama dari proses penelitian. Namun, ini dianggap sebagai salah satu fase yang menantang dan sulit dari setiap proyek penelitian. Dipercaya bahwa pemilihan masalah penelitian yang baik adalah penemuan itu sendiri.

Pemilihan masalah penelitian tergantung pada beberapa faktor seperti keterampilan peneliti, pengetahuan, minat, keahlian, motivasi, kreativitas sehubungan dengan subjek penyelidikan. “Pernyataan masalah sebenarnya mengartikulasikan masalah yang harus ditangani dan menunjukkan perlunya penelitian melalui pengembangan argumen. Dengan kata lain, pernyataan masalah menyajikan topik yang diteliti, memberikan rasionalisasi untuk pilihan topik, mewakili sintesis fakta dan teori dan mengarahkan pemilihan desain”. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang rumusan masalah, artikel ini akan mengulas tentang pengertian, jenis-jenis, dan cara menuliskan rumusan masalah.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian harus dituliskan secara berurutan dan jelas. Tetapi sebelum melangkah maju dengan perumusan tersebut, harus diperjelas terlebih dahulu dua poin penting yaitu apakah peneliti membutuhkan pengetahuan tentang bidang yang diteliti dan apakah peneliti memiliki minat di bidang penelitian tersebut.

Perumusan masalah mencakup langkah-langkah berikut:

  1. Studi ekstensif artikel penelitian.
  2. Menentukan tujuan penelitian dengan jelas.
  3. Menghasilkan pertanyaan penelitian yang dapat dijawab secara ilmiah.
  4. Memilih jumlah parameter yang harus dipertimbangkan selama penelitian.
  5. Menganalisis tujuan dan pertanyaan penelitian sebelum menyelesaikan.

Pengertian Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya.

Rumusan masalah sebagai suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan rinci tentang ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah.

Perumusan masalah yang baik artinya telah mampu menjawab setengah pertanyaan atau dari masalah. Masalah yang dapat dirumuskan dengan baik, bukan hanya membantu memusatkan pikiran, tapi juga mengarahkan cara berpikir kita.

Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli

Adapun pengertian rumusan masalah menurut para ahli, yaitu:

  1. Drs. Tatang M. Amirin dalam buku berjudul “Menyusun Rencana Penelitian”

Kriteria masalah yang dapat diangkat menjadi topik penelitian yang baik harus memenuhi beberpa kriteria sebagai berikut:

  1. Masalah tersebut apabila diteliti akan mempunyai arti penting baik bagi perkembangan ilmu maupun bagi kehidupan sehari-hari
  2. Kesimpulan penelitian memiliki daya simpul yang cukup lama, artinya bisa digeneralisasikan bukan hanya saat penelitian dilakukan, melainkan sesudahnya.
  3. Masalah mempunyai daya tarik kuat baik bagi peneliti pribadi maupun masyarakat.
  4. Secara operasional permasalahan tersebut dapat diteliti (baik dari sudut prosedural, metodologi, maupun dari sudut ketersediaan datanya dilapangan).

 

  1. P. Joko Subagyo SH., dalam buku berjudul “Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek”

Terdapat beberapa ketentuan yang harus kita perhatikan dalam menentukan rumusan masalah, yaitu:

  1. Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
  2. Dirumuskan dalam kalimat yang sederhana.
  3. Rumusan masalah haruslah singkat, padat, dan tidak mengakibatkan kerancauan dalam pengertian.
  4. Mencerminkan keinginan penulis dalam melakukan penelitian.
  5. Tidak mempersulit dalam pencarian data lapangan.
  6. Rumusan masalah dapat dipakai sebagai rumusan hipotesa.
  7. Rumusan masalah dapat direfleksikan kedalam judul.

 

  1. Drs. Sumadi Surya Brataba MA, Eds, Ph. D dalam buku berjudul “Metodelogi Penelitian”

Rumusan maslah merupakan hal yang penting dalam penelitian, karena akan menjadi panutan dalam penelitian. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam menentukan rumusan masalah yaitu:

  1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
  2. Rumusan masalah harus padat dan jelas isinya.
  3. Memberikan petunjuk mengenai kemungkinan pengumpulan data guna menjawab pertanyaaan yang terkandung dalam rumusan masalah itu.

 

  1. Purnomo Setiady Akbar. Mpd, dan DR. Husaini Usman. Mpd., dalam buku yang berjudul “Metodelogi Penelitian Sosial”

Rumusan masalah merupakan suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab.

Jenis-Jenis Rumusan Masalah

Menurut Sugiono (2009) dalam Hidayat (2010), rumusan masalah dalam penelitian dikelompokkan menjadi tiga, diantaranya yaitu:

  1. Rumusan masalah Deskriptif

Yaitu rumusan masalah dalam penelitian yang berhubungan dengan variable mandiri, yang tidak ada perbandingan atau hubungan. Tujuan dari rumusan masalah ini adalah untuk mendiskripsikan masalah apa yang akan dicapai dalam penelitian.

Contohnya jika kita ingin meneliti tingkat nyeri pada pasien fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A, maka bentuk rumusan masalahnya adalah dapat sebagai berikut: “Bagaimanakah tingkat nyeri pada pasien dengan fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A?”

  1. Rumusan masalah komparatif

Yaitu rumusan masalah yang ingin membandingkan variable satu dengan yang lain. Dalam rumusan masalah ini terdapat perbandingan atau perbedaan dari variable yang akan diukur atau dari kelompok sampel yang berbeda.

Contohnya jika kita ingin meneliti tentang Perbedaan tingkat nyeri pada pasien fraktur cruris dan fraktur femur yang dirawat di rumah sakit A, maka bentuk rumusan masalahnya adalah dapat sebagai berikut: “Adakah perbedaan tingkat nyeri pada pasien dengan fraktur femur dan cruris yang dirawat di rumah sakit A?”

  1. Rumusan masalah Asosiatif.

Yaitu rumusan masalah penelitian yang ingin menghubungkan dua variabel dalam penelitian. Hubungan dalam rumusan masalah ini terdiri atas:

  1. Hubungan simetris mempunyai sifat kesamaan bukan sebab akibat atau saling mempengaruhi, sebagai contoh rumusan masalah “Adakah hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam tindakan keperawatan pada pasien yang dirawat di rumah sakit A?”
  2. Hubungan kausal mempunyai hubungan sebab akibat yang saling mempengaruhi diantara variable, sebagai contoh rumusan masalah “Adakah pengaruh mobilisasi terhadap terjadinya ulkus dekubitus pada pasien CVA yang dirawat di rumah sakit A?”
  3. Hubungan interaktif mempunyai hubungan antara , yang diukur terdapat interaksi tetapi tidak tahu mana  independen dan dependen, sebagai contoh rumusan masalah “Adakah hubungan antara motivasi dan prestasi kerja perawat tang bekerja di rumah sakit A?”

 

  1. Cara Menuliskan Rumusan Masalah

Bukan hal yang selalu mudah untuk merumuskan masalah penelitian dengan sederhana dan jelas. Dalam beberapa bidang penelitian ilmiah, peneliti mungkin menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengeksplorasi, berpikir, dan meneliti sebelum mereka memiliki kejelasan tentang pertanyaan penelitian apa yang ingin mereka jawab. Banyak topik yang terbukti terlalu luas untuk dapat memberikan masalah yang bisa diteliti.

Misalnya masalah sosial seperti kemiskinan, tidak dengan sendirinya memberikan masalah yang bisa diteliti. Masalahnya terlalu luas untuk ditangani oleh seorang peneliti. Banyaknya waktu dan sumber daya yang diperlukan membuat hasil dari penelitian semacam itu akan mengakibatkan kurangnya kedalaman dan fokus.

Membuat pernyataan yang berkaitan dengan masalah penelitian adalah salah satu bagian terpenting dari penelitian. Peneliti yang berbeda cenderung menghasilkan berbagai masalah yang dapat diteliti dari situasi yang sama karena ada banyak masalah penelitian yang dapat timbul dari situasi permasalahan yang bersifat umum.

Agar pernyataan tentang masalah yang akan kita teliti menjadi efektif, maka harus memiliki karakteristik berikut (Andrew dan Hildebrand 1982):

  1. Masalah tersebut mencerminkan kebutuhan yang dirasakan
  2. Masalah tersebut tidak bersifat hipotetis, yaitu harus berdasarkan bukti faktual
  3. Masalah tersebut harus relevan dan mudah dikelola

Permasalahan-permasalahan yang akan kita teliti perlu kita rumuskan sedemikian rupa , karena merumuskan masalah penelitian memungkinkan kita untuk menjelaskan, baik pada diri sendiri maupun pembaca, tujuan penelitian kita.

Oleh karena itu, pernyataan masalah merupakan alat yang sangat penting untuk membuat kita tetap pada jalur penelitian kita. Ini juga merupakan salah satu cara agar penelitian kita mudah untuk dievaluasi – apakah penelitian tersebut mengatasi masalah seperti yang dinyatakan.

Merumuskan masalah penelitian adalah proses yang kompleks dan panjang, yang meliputi langkah-langkah berikut:

  1. Menuliskan Rumusan Masalah Sendiri. Jelaskan keadaan “ideal”.

Terdapat beragam cara yang berbeda untuk menulis rumusan masalah. Beberapa referensi menyarankan untuk menuliskan masalah itu secara langsung, tapi sumber lainnya menyarankan agar terlebih dahulu memberikan konteks latar belakang agar masalah (dan solusinya) lebih mudah untuk dipahami oleh pembaca. Ketika kita masih belum begitu yakin bagaimana harus memulai, lebih baik kita memilih opsi kedua.

Meskipun  tulisan yang ringkas lebih praktis untuk pembaca, tapi pemahaman yang baik lebih juga sangat penting. Sebelum kita menyebutkan permasalahan yang akan kita kaji, jelaskan terlebih dahulu dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya hal-hal jika tidak ada masalah.

  1. Pertanggungjawabkan pernyataan Anda

Kita harus bisa mempertanggungjawabkan klaim masalah yang kita kemukakan. Jika kita tidak dapat mempertanggungjawabkan klaim tersebut dengan bukti yang masuk akal, kita mungkin tidak dianggap serius.

Setelah kita membuat klaim yang spesifik tentang seberapa serius permasalahan yang kita temukan, kita harus mulai mendukung pernyataan tersebut dengan bukti, misalnya bisa dari penelitian kita sendiri, data dari penelitian terkait, atau dari sumber pihak ketiga terkemuka.

  1. Usulkan solusi

Ketika kita sudah menjelaskan apa permasalahan yang kita temukan dan mengapa permasalahan itu begitu penting, lanjutkan menjelaskan bagaimana kita mengusulkan untuk mengurusnya. Seperti dengan pernyataan awal dari masalah kita, penjelasan solusi kita harus ditulis agar sejelas dan seringkas mungkin.

Berfokuslah pada konsep-konsep besar, penting, konkret dan tinggalkan terlebih dahulu rincian-rincian kecil, karena kita akan memiliki banyak kesempatan untuk masuk ke setiap aspek kecil dari solusi yang kita usulkan dalam badan proposal kita.

  1. Jelaskan manfaat dari solusi

Ketika kita telah memberitahu pembaca tentang apa yang harus dilakukan karena munculnya permasalah tersebut, ide yang sangat baik adalah menjelaskan mengapa solusi yang kita tuliskan adalah ide yang baik, sehingga kita harus mampu menjelaskan manfaat dari solusi tersebut.

  1. Simpulkan dengan meringkas masalah dan solusi

Setelah kita telah mempresentasikan visi ideal yang kita miliki, mengidentifikasi permasalahan yang menghalangi kita dalam mencapai idealisme tersebut, dan menyarankan solusi, yang tersisa untuk dilakukan adalah menyimpulkan dengan ringkasan argumen utama kita yang memungkinkan kita dengan mudah menuliskan proposal kita.

  1. Ingat “lima W”

Rumusan masalah harus bersifat informatif, sehingga ditulis dengan kata-kata yang sedikit, tetapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika kita merasa ragu-ragu tentang apa yang harus disertakan dalam rumusan masalah tersebut, ide yang cerdas adalah mencoba untuk menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where, kapan/when, dan mengapa/why), plus bagaimana/how.

  1. Selalu mengoreksi kesalahan

Ini adalah suatu keharusan untuk semua bentuk tulisan yang sifatnya serius. Tidak ada satu draft tulisan pun sepanjang sejarah yang tidak memperoleh keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik.

Setelah kita menyelesaikan rumusan masalah kita, bacalah dengan cepat. Apakah “alurnya” sudah benar? Apakah menyajikan ide-idenya koheren? Apakah sudah teratur dengan logis? Jika tidak, buatlah perubahan tersebut. Saat kita sudah puas dengan struktur rumusan masalah yang kita buat, periksa ejaan, tata bahasa, dan kesalahan format.

Nah, itulah tadi pembahasan secara lengkapnya dari ArenaLomba mengenai materi pengertian rumusan masalah menurut para ahli, jenis, dan cara menuliskannya. Semoga hadirnya artikel ini bisa memberikan wawasan kepada segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *