Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif Adalah

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Diposting pada

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif Adalah

Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan mengukur informasi tentang variabel-variabel penelitian yang akan diteliti, dengan cara sistematis yang memungkinkan seseorang untuk menjawab pertanyaan penelitian yang dinyatakan, menguji hipotesis, dan mengevaluasi hasil. Komponen pengumpulan data penelitian adalah umum untuk semua bidang studi termasuk ilmu fisik dan sosial, humaniora, bisnis, dan lain-lain.

Meskipun metode yang digunakan bervariasi berdasarkan disiplin ilmu, penekanannya adalah memastikan pengumpulan data yang akurat dan jujur. Terlepas dari bidang studi atau preferensi untuk mendefinisikan data (kuantitatif, kualitatif), pengumpulan data yang akurat sangat penting untuk menjaga integritas penelitian. Baik pemilihan instrumen pengumpulan data yang tepat (yang ada, dimodifikasi, atau yang baru dikembangkan) dan instruksi yang digambarkan dengan jelas untuk penggunaannya yang benar mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Artikel ini akan secara spesifik mengulas tentang teknik pengumpulan data kuantitatif.

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Secara sederhana teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai suatu teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengungkap berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan ruang lingkup penelitian.

Data penelitian harus dikumpulkan secara benar, sehingga memerlukan teknik yang tepat, karena data yang bersifat kuantitatif (numerik) akan berbeda teknik pengumpulannya dengan data yang bersifat deskriptif (penelitian kualitatif). Adapun konsekuensi apabila data tidak dikumpulkan secara benar yaitu:

  1. Ketidakmampuan untuk menjawab pertanyaan penelitian secara akurat
  2. Ketidakmampuan untuk mengulangi dan memvalidasi penelitian
  3. Temuan terdistorsi mengakibatkan sumber daya terbuang sia-sia
  4. Menyesatkan peneliti lain yang akan melakukan penyelidikan yang sama

Sementara tingkat dampak dari pengumpulan data yang salah dapat bervariasi berdasarkan disiplin dan sifat penyelidikan, ada potensi untuk menyebabkan kerugian yang tidak proporsional ketika hasil penelitian ini digunakan untuk mendukung rekomendasi kebijakan publik.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Teknik Pengumpulan data kuantitatif adalah suatu metode atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data. Teknik menunjukaan kata yang abstrak dan tidak dapat diwujudkan dalam betuk benda, tapi hanya bisa di lihat pemakaiannya melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain sebagainya.

Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik pengumpulan data tergantung latar belakang dari masalah yang yang di teliti atau yang sedang dihadapi. Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal dan paling utama dalam proses suatu penelitian. Teknik analisis data kuantitatif dapat menggunakan uji normalitas, uji regresi sederhana dan uji linieritas.

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data yang paling tepat, agar data yang diperoleh adalah data yang benar-benar valid dan reliable. Sehingga tidak terjadi masalah nantinya dalam suatu penelitian. Instrumen pengumpulan data kuantitatif biasanya ditentukan pada pengambilan populasi dan sampel yanga akan diteliti.

Teknik pengumpulan data tergantung pada disiplin atau bidang, sifat dari informasi yang dicari, dan tujuan atau sasaran pengguna, metode pengumpulan data akan bervariasi. Pendekatan yang digunakan untuk menerapkan metode juga dapat bervariasi, disesuaikan untuk tujuan dan keadaan yang berlaku, tanpa mengorbankan integritas, akurasi dan keandalan data.

Terdapat dua jenis data utama yang harus dikumpulkan, tergantung jenis penelitian yang diambil (kuantitatif atau kualitataif). Definisi data penelitian kuantitatif yaitu data yang berhubungan dengan kuantitas, nilai atau angka, membuatnya dapat diukur.

Data tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk numerik, seperti panjang, ukuran, jumlah, harga, dan bahkan durasi. Penggunaan statistik untuk menghasilkan dan kemudian menganalisis jenis data ini menambah kredibilitas atau kredibilitas untuk itu, sehingga data kuantitatif secara keseluruhan dilihat sebagai lebih dapat diandalkan dan obyektif.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif Menurut Para Ahli

Adapun definisi para ahli tentang pengertian teknik pengumpulan data ini, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Sugiyono (2013:224)

Teknik pengumpulan data ialah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Macam Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif

Berdasarkan dari cara atau metode pengumpulan data, maka cara pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi (Sugiyono, 2012: 193-194)

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bentuk angka atau bilangan. Berdasarkan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis dengan cara perhitungan matematika atau statistika.

Terdapat beberapa teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif diantaranya yaitu:

  1. Interview (Wawancara)

Pengertian wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dengan catatan jumlah respondenya sedikit/kecil.

Wawancara adalah alat yang efektif untuk seleksi. Ini menciptakan komunikasi dua arah antara pewawancara dan yang diwawancarai, di mana pewawancara mencari informasi dengan cara mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai memberikan tanggapan verbal. Informasi mengalir dua arah.

Wawancara dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:

  1. Wawancara terstruktur (Wawancara resmi atau wawancara terpimpin)

Yaitu wawancara yang pelaksanaannya terencana sesuai dengan berpedoman pada daftar pertannyan yang telah dipersiapkan.

  1. Wawancara tidak terstruktur (Wawancara informal atau wawancara percakapan)

Yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Apabila diabndingkan, wawancara terstruktur lebih efektif karena sudah ada pedoman atau daftar pertannyaan yang telah disiapkan, yang berkaitan dengan materi atau subtansi atau isi yang akan digali dari narasumber.

Pada dasarnya, wawancara kuantitatif mirip dengan wawancara kualitatif karena melibatkan interaksi peneliti / responden. Tetapi proses melakukan dan menganalisis temuan dari wawancara kuantitatif berbeda dalam beberapa cara dari wawancara kualitatif.

  1. Kuesioner (Angket)

Pengertian kuesioner adalah formulir terstruktur, baik tertulis atau tercetak, terdiri dari serangkaian pertanyaan formal yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang beberapa subjek dari satu atau lebih responden. Dengan kata lain, teknik pengumpulan data di mana responden diminta untuk memberikan jawaban atas serangkaian pertanyaan, tertulis atau lisan, tentang topik yang bersangkutan disebut sebagai kuesioner.

Kuesioner memiliki kelebihan dibandingkan beberapa jenis survei lainnya karena mereka murah, cepat, dan efisien untuk memperoleh informasi dalam jumlah besar dari banyak sampel orang dan seringkali memiliki jawaban standar yang membuatnya mudah untuk mengumpulkan data.

Teknik pengumpulan data ini dapat dikatakan efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan jika jumlah responden cukup besar dan terssebar diwilayah yang luas.

Dalam kuesioner kuantitatif, fokus pertanyaan berbeda dengan kuesioner kualitatif. Perbedaan antara dua jenis pertanyaan tersebut secara singkat yaitu pertanyaan kualitatif akan memberi tahu kita tentang “mengapa”. Sedangkan pertanyaan kuantitatif akan memberi tahu kita “siapa dan apa”. Pertanyaan kuantitatif lebih mudah diukur, sedangkan pertanyaan kualitatif bersifat subjektif dan lebih sulit untuk diukur.

  1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner, karena observasi tidak selalu berkaitan dengan obyek manusia tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.

Observasi kuantitatif didefinisikan oleh University of South Alabama sebagai “pengamatan standar.” Sederhananya, observasi kuantitatif adalah pengamatan yang fokusnya adalah angka. Dengan kata lain, observasi kuantitatif adalah jenis observasi yang berhubungan dengan variabel yang dapat diukur, hal-hal yang dapat kita gunakan untuk mengekspresikan angka.

  1. Survei kuantitatif

Secara sederhana, data kuantitatif dapat berupa jawaban “Ya” atau “Tidak” untuk pertanyaan tertentu. Namun, salah satu penggunaan data survei kuantitatif yang paling berharga berasal dari pertanyaan yang diskalakan. Pertanyaan berskala adalah pertanyaan yang mengharuskan responden untuk menilai pengalaman mereka menggunakan angka; misalnya, dari satu hingga enam.

Data kuantitatif memungkinkan pemahaman tentang besarnya respons yang dapat memberi tahu kita, misalnya, sejauh mana salah satu kandidat politik lebih disukai daripada yang lain.

Data survei kuantitatif juga dapat digunakan untuk mengeksplorasi hubungan antara sikap dan perilaku, dan bahkan memungkinkan prediksi. Sebagai contoh, adalah mungkin untuk menggunakan data survei kualitatif untuk menentukan kemungkinan bahwa seseorang akan menggunakan produk tertentu mengingat sikap mereka terhadap produk lain.

Ini dapat dilakukan dengan menggunakan regresi linier, yang menghubungkan variabel independen (atau pertanyaan) dengan variabel dependen (atau pertanyaan ‘gambaran besar’ komprehensif). Ini dapat menunjukkan faktor / masalah yang paling penting. Untuk alasan ini, jenis data survei kuantitatif banyak digunakan untuk penelitian survei karyawan, riset survei pelanggan, dan riset pemasaran.

  1. Eksperimental

Eksperimen atau percobaan adalah studi terkontrol yang digunakan untuk menguji sebab-akibat atau hubungan antara X (independen atau penjelas) dan variabel Y (dependen atau respons).

Teknik ini berguna untuk menguji asumsi yang berbeda (hipotesis) dengan trial and error dalam kondisi yang dibangun dan dikendalikan oleh peneliti. Selama percobaan, satu atau lebih kondisi (disebut variabel independen) diperbolehkan untuk berubah secara terorganisasi dan efek dari perubahan ini pada kondisi terkait (disebut variabel dependen) diukur, dicatat, divalidasi, dan dianalisis untuk sampai pada kesimpulan.

Eksperimen biasanya menghasilkan data kuantitatif, karena dilakukan dengan mengukur beragam hal, seperti halnya pada observasi dan kuesioner yang terkontrol yang dapat menghasilkan kedua informasi kuantitatif.

Misalnya, skala peringkat atau pertanyaan tertutup pada kuesioner akan menghasilkan data kuantitatif karena ini menghasilkan data atau data numerik yang dapat dimasukkan ke dalam kategori (misalnya, jawaban “ya” “tidak“).

Akan tetapi, teknik eksperimental ini membatasi cara yang mungkin bagi objek penelitian untuk dapat bereaksi dan mengekspresikan perilaku sosial yang tepat. Temuannya cenderung terikat konteks dan hanya merupakan refleksi dari asumsi yang dibawa oleh peneliti untuk penyelidikan.

Nah, itulah tadi materi bahasan yang bisa disampikan oleh ArenaLomba tentang pengertian teknik pengumpulan data kuntitatif menurut para ahli, macam, dan contohnya. Semoga hadirnya artikel dari kami ini bisa memberikan referensi bagi segenap pembaca sekalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *