Indikator menunjukkan, menyarankan, atau menunjukkan sesuatu. Tanda panah pada tanda jalan adalah indikator yang memberi tahu kita jalan mana yang harus dilalui. Tekanan udara, kelembaban, angin, dan tutupan awan adalah indikator dari kondisi cuaca. Kita mungkin sering mendengar dari para penyiar berita tentang “indikator ekonomi”. Angka-angka tersebut, seperti tingkat pengangguran atau inflasi, yang menunjukkan kondisi perekonomian.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa indikator merupakan tanda, gejala atau indeks. Sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan secara visual kondisi suatu sistem. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang indikator, artikel ini akan mengulas tentang cara membuat indikator beserta contohnya.
Indikator
Dalam Buku Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota – Kepmenkes RI 2004, indikator dapat diartikan sebagai variabel penelitian yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap keadaan atau status dan memungkinkan dilaksanakannya pengukuran pada perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
Berapa banyak indikator yang kita butuhkan?
Terdapat beberapa panduan yang perlu diikuti ketika memilih indikator yaitu:
- Setidaknya satu atau dua indikator per hasil (idealnya, dari sumber yang berbeda)
- Setidaknya satu indikator untuk setiap aktivitas inti (mis. Pelatihan, penayangan TV)
- Tidak lebih dari 8-10 indikator per area fokus program yang signifikan
- Gunakan strategi dan sumber pengumpulan data campuran
Terdapat perbedaan antara indikator proses dan indikator hasil/dampak. Perbedaanya yaitu:
- Indikator Proses digunakan untuk memantau jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan. Contohnya termasuk: Jumlah dan jenis layanan yang disediakan, Jumlah orang yang dilatih, Jumlah dan jenis bahan yang dihasilkan dan disebarluaskan, Jumlah dan persentase klien wanita yang disaring.
- Indikator Hasil digunakan untuk mengevaluasi apakah kegiatan mencapai tujuan atau hasil yang dimaksudkan. Contohnya termasuk: Indikator yang dipilih dari pengetahuan, sikap dan praktik yang diukur dengan survei. Misalnya yaitu persepsi korban tentang kualitas dan manfaat layanan yang diberikan oleh organisasi atau lembaga yang diukur dengan wawancara individu (Bott, Guedes dan Claramunt, 2004)
Indikator hasil dapat dikembangkan pada tingkat output, outcome dan dampak. (Bott, Guedes dan Claramunt, 2004)
Indikator output menggambarkan perubahan yang terkait langsung dengan kegiatan yang dilakukan dalam program (misalnya persentase pemimpin tradisional di komunitas x yang menyelesaikan pelatihan tentang standar hak asasi manusia internasional yang terkait dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan yang pengetahuannya meningkat.)
Indikator hasil berhubungan dengan perubahan yang ditunjukkan sebagai hasil dari intervensi program dalam jangka menengah hingga jangka panjang (misalnya jumlah keputusan dalam sistem peradilan informal masyarakat x terkait dengan kekerasan terhadap perempuan yang mencerminkan pendekatan berbasis hak asasi manusia .)
Indikator dampak mengukur dampak jangka panjang dari intervensi program (mis. Prevalensi kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan dalam komunitas x.)
Pengertian Indikator
Dalam Collins English Dictionary, indikator dapat diartikan sebagai ukuran atau nilai yang memberi kita gambaran tentang seperti apa sesuatu itu.
Indikator merupakan setiap ciri, ukuran, ataupun karakteristik yang dapat menunjukkan sekaligus mengindikasikan adanya perubahan yang terjadi untuk suatu bidang tertentu. Berkaitan dengan hal ini, indikator mempunyai manfaat yang sangat besar untuk manusia melakukan sebuah kegiatan sekaligus mengetahui sejauh mana aktivitas atau kegiatan yang sudah dilakukan tersebut berubah atau berkembang.
Terdapat beberapa macam ukuran penelitian kuantitatif dalam penentuan indikator, diantaranya yaitu:
-
Jumlah (count)
Ukuran sederhana, hanya jumlah kejadian atau kasus. Contohnya yaitu 56 kunjungan, 9780 bayi yg diimunisasi. Misalnya dalam membuat indikator pembelajaran itu terdapat jumlah yang nantinya akan digunakan untuk penelitian.
-
Rasio
Perbandingan dua angka yang saling terpisah atau pembilang bukan bagian dari penyebut. Contohnya yaitu rasio jenis kelamin (99:100). Dalam indikator pembelajaran perbandingan dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya ilmiah dan masuk akal.
-
Proporsi (%)
Perbandingan pembilang dengan penyebut, pembilang bagian dari penyebut. Contohnya dari 5000 balita terdapat 3250 bayi telah diimunisasi (3250:5000=0,65), Misal dalam membuat indikator pencapaian kompetensi juga bisa menampilakna proporsi.
-
Rate
Ukuran dasar yang digunakan untuk melihat kejadian penyakit karena angka merupakan ukuran yang paling jelas menunjukan probabilitas/rasio dari penyakit dlm suatu masyarakat tertentu selama periode tertentu.
Pengertian Indikator Menurut Para Ahli
Adapun definisi indikator menurut para ahli, antara lain:
-
WHO, 1981
Indikator ialah variabel yang bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung.
-
Green, 1992
Indikator didefinisikan sebagai variabel-variabel penelitian yang dapat menunjukkan ataupun mengindikasikan kepada penggunanya tentang sesuatu kondisi tertentu, sehingga dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi.
-
Darwin Syah
Indikator dapat didefinisikan sebagai tanda ataupun ciri yang menunjukkan siswa telah mampu memenuhi standar kompetensi yang diterapkan/berlaku.
-
Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat
Indikator ialah sebuah statistik yang dapat membantu manusia untuk membuat penilaian yang komprehensif, imbang dan ringkas untuk berbagai macam kondisi. Penilaian tersebut harus memiliki sifat normatif dan meliputi aspek penting dalam kehidupan masyarakat.
-
KBBI
Indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau keterangan: seseorang yang akan melakukan suatu pekerjaan.
Cara Membuat Indikator
Berikut inilah beberapa tips yang dapat dilakukan guna untuk membuat suatu bentuk indikator dalam penelitian, akan tetapi sebelum penjelasan tersebut penting diketahui tentang tantangan dan pertimbangan saat memilih indikator:
Dalam dunia yang ideal, indikator yang dinilai paling tinggi dan paling berguna adalah yang dipilih dan digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan program. Namun, di dunia nyata banyak faktor lain yang dapat mengintervensi. Tautan ke aktivitas program, sebagaimana diuraikan dalam kerangka pemantauan dan evaluasi adalah penting, seperti juga kebutuhan program untuk pengambilan keputusan.
Banyak indikator yang umum digunakan tidak didefinisikan dengan baik dalam istilah yang jelas, atau setidaknya termasuk terminologi yang dapat ditingkatkan untuk menambah presisi yang lebih tinggi.
Misalnya, “pengetahuan tentang kekerasan berkencan”, “sikap terhadap kekerasan terhadap perempuan”, “perilaku mencari dukungan” dari korban kekerasan, atau “kualitas layanan” dapat berarti dan menyiratkan hal yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
Semakin jelas sebuah indikator, semakin sedikit ruang yang ada untuk kebingungan atau komplikasi. Indikator yang ideal mungkin tidak praktis; kelayakan menggunakan indikator tertentu dapat dibatasi oleh ketersediaan data dan keuangan dan sumber daya manusia.
Oleh karena itu dalam menetapkan suatu indikator harus memenuhi syarat yang dirumuskan secara berurutan, yang dalam istilah bahasa Inggris yaitu SMART (Simple, Measurable, Attributable, Reliable, dan Timely). Berikut penjelasannya:
-
Sederhana (simple)
Indikator yang ditetapkan hendaknya sederhana dalam pengumpulan data maupun dalam rumus penghitungan untuk mendapatkannya.
-
Terukur (measurable)
Indikator harus mempresentasikan informasinya dan jelas ukurannya sehingga dapat digunakan untuk perbandingan antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain agar memudahkan dalam memperoleh data.
-
Bermanfaat (attributable)
Indikator harus memiliki manfaat untuk kepentingan pengambilan keputusan
-
Terpercaya (realibe)
Indikator harus dapat didukung oleh pengumpulan data yang baik, benar dan teliti.
-
Tepat Waktu (timely)
Indikator harus dapat didukung oleh pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai dengan saat pengambilan keputusan dilakukan.
Contoh Indikator
Berikut ini merupakan contoh indikator dalam sebuah kasus internasional yang berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak gadis.
Indikator dapat dikembangkan untuk melacak program atau intervensi tertentu; untuk melacak kemajuan nasional lintas sektor; dan untuk melacak kemajuan di seluruh negara secara global.
Dalam hal ini, para pembuat kebijakan dan aktivis telah menyerukan serangkaian indikator internasional yang komprehensif tentang kekerasan terhadap perempuan untuk memantau kemajuan negara dalam menangani kekerasan tersebut.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta Komisi Statistik untuk mengembangkan dan mengusulkan, dengan berkonsultasi dengan Komisi tentang Status Perempuan, serangkaian indikator yang mungkin tentang kekerasan terhadap perempuan untuk membantu negara dalam menilai ruang lingkup, prevalensi dan insiden kekerasan terhadap perempuan.
Sebagai tanggapan terhadap Majelis Umum, Komisi Statistik, membentuk kelompok Friends of the Chair untuk mengembangkan proyek yang sebelumnya dilakukan oleh Divisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Statistik Regional dan Divisi untuk Kemajuan Perempuan (2007), dan Khusus Pelapor tentang kekerasan terhadap perempuan, penyebab dan konsekuensinya, untuk menetapkan seperangkat indikator yang diusulkan.
Pada awalnya terdapat 6 indikator yang diusulkan dan diadopsi pada sesi Komisi Statistik ke-40 (2009) dan diperluas oleh Friends of the Chair menjadi 9 indikator pada bulan Desember 2009. Sembilan indikator sementara saat ini, yang diterima oleh Komisi Statistik pada bulan Februari 2011, adalah sebagai berikut:
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang mengalami kekerasan fisik dalam 12 bulan terakhir karena kekerasan, hubungan dengan pelaku dan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang mengalami kekerasan fisik selama masa hidup karena kerasnya kekerasan, hubungan dengan pelaku dan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual dalam 12 bulan terakhir karena kekerasan, hubungan dengan pelaku dan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual selama masa hidup karena kekerasan, hubungan dengan pelaku dan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia dari wanita yang pernah berpasangan yang mengalami kekerasan seksual dan/atau fisik oleh pasangan intim saat ini atau sebelumnya dalam 12 bulan terakhir berdasarkan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia dari wanita yang pernah berpasangan yang mengalami kekerasan seksual dan/atau fisik oleh pasangan intim saat ini atau sebelumnya selama masa hidup berdasarkan frekuensi.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang mengalami kekerasan psikologis dalam 12 bulan terakhir oleh pasangan intim.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia perempuan yang mengalami kekerasan ekonomi dalam 12 bulan terakhir oleh pasangan intim.
- Jumlah dan tingkat spesifik usia wanita yang mengalami mutilasi alat kelamin perempuan.
Nah, itulah tadi pengulasan secara lengkapnya mengenai artikel dari ArenaLomba tentang pengertian indikator penelitian, cara membuat, syarat, dan contohnya. Semoga bahasan ini memberikan wawasan serta menambah refrensi mendalam bagi segenap pembaca sekalian.